Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa pemerintah sejak awal telah melakukan penanganan skala nasional untuk memulihkan wilayah-wilayah yang terdampak bencana banjir di Sumatra Utara (Sumut), Aceh, dan Sumatra Barat (Sumbar).
Teddy menjelaskan, pemerintah sangat serius dalam upaya memulihkan kehidupan masyarakat yang terdampak bencana. Hal itu dilakukan meski tanpa penetapan status bencana sebagai 'Bencana Nasional'.
Karena itu, Teddy meminta agar semua pihak fokus pada substansi penanganan bencana. Status bencana tak perlu lagi diperdebatkan, yang terpenting adalah penanganannya sudah berskala nasional.
"Sejak hari pertama, detik pertama, pemerintah beserta warga itu sudah sama-sama berjuang keras, mengevakuasi warga, dan bagaimana caranya segera pulih. Sejak hari pertama, tanggal 26 (November), pemerintah pusat sudah melakukan penanganan skala nasional di 3 provinsi ini. Langsung mobilisasi nasional. Mari kita fokus ke substansi, " kata Teddy dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12).
Dia mengungkapkan, saat ini 50.000 pasukan TNI dan Polri telah dikerahkan ke tiga provinsi yang terdampak bencana. Alutsista TNI dan Polri, serta alat-alat berat Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah dimobilisasi untuk pemulihan pascabencana.
Anggaran untuk pemulihan pascabencana pun seluruhnya akan ditanggung oleh pemerintah pusat. Secara bertahap, akses-akses jalan darat telah diperbaiki. Pengiriman bantuan terus dilakukan. Pemerintah pusat benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan untuk menangani bencana di tiga provinsi.
"Semuanya ini akan menggunakan dana pusat. Disampaikan Rp 60 triliun sudah dikeluarkan secara berangsur untuk membangun kembali rumah sementara, rumah hunian tetap, fasilitas semuanya, gedung DPRD, kecamatan juga. Bila ada kebutuhan lain, tinggal sampaikan, " ucapnya.
Penanganan bencana juga telah mendapat perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sejak hari pertama bencana sampai saat ini, Prabowo sudah tiga kali meninjau langsung Aceh, dua kali ke Sumut, dan dua kali ke Sumbar. Demikian juga Gibran sudah beberapa kali meninjau langsung untuk mempercepat penanganan di lapangan.
Diakui Teddy, tentu masih ada banyak kekurangan dalam upaya penanganan bencana ini. Dia meminta dukungan dari semua pihak agar penanganan bencana bisa semakin baik ke depan. Bila ada kekurangan di lapangan, Teddy menegaskan bahwa pemerintah terbuka untuk menerima masukan.
"Apakah yang dilakukan sudah sempurna? Tentu belum. Makanya ayo kita bersama-sama bahu membahu, saling mendukung. Kalau anda ke sana, ada di lokasi yang belum dapat logistik, sampaikan ke petugas. Sampaikan ke TNI, Polri, Basarnas, BNPB. Pasti langsung dikerjakan. Bisa anda sampaikan ke gubernur, bupati, wali kota, wakil dan pegawainya. Aparat-aparat di sana bekerja semua, " ucapnya.
Dalam situasi tanggap darurat ini, Teddy meminta kerja sama dari semua pihak. Semuanya harus saling mendukung dan menguatkan, bukan memperumit situasi. "Sampaikan pernyataan dan pertanyaan dengan bijak. Ayo kita saling bantu, saling jaga, saling dukung, sebarkan energi positif, " tutupnya.

Aa Ruslan Sutisna